Ketindihan, di beberapa daerah disebut tindih hantu atau irep-irep,
adalah sebuah kondisi dimana saat kita sedang tertidur lalu kemudian
kita merasakan bahwa kita telah terbangun atau setengah terbangun tetapi
kita tidak mampu menggerakkan tubuh kita seolah-olah tubuh kita sedang
ditindih oleh sesuatu. Di berbagai wilayah di dunia fenomena ini
disangkutpautkan dengan hal-hal mistis. Tapi apa sebenarnya penyebab
ketindihan itu? Mistiskah atau sesuatu yang bisa dijabarkan secara
ilmiah?
Kebayakan masyarakat mempercayai bahwa ketindihan, di dunia dikenal
dengan istilah sleep paralysis (kelumpuhan saat tidur), adalah suatu
fenomena mistis. Mereka percaya bahwa saat kita mengalami ketindihan ada
sosok makhluk gaib yang sedang menindih tubuh kita sehingga kita tidak
bisa berbuat apa-apa. Kejadian ini biasanya dianggap karena kita lupa
membaca doa sebelum tidur, tidur di tempat yang dihuni oleh si makhluk
gaib dan lain sebagainya. Biasanya orang yang mengalami ketindihan akan
merasa bahwa dia melihat penampakan dari makhluk gaib.
Kepercayaan mistis terhadap fenomena ketindihan ini juga ada di berbagai
negara di dunia. Di beberapa negara, terutama di Afrika dan Eropa,
fenomena ini dikaitkan dengan sihir. Mereka beranggapan saat kita
mengalami ketindihan itu dikarenakan ada penyihir yang sedang menduduki
dada kita, itulah sebabnya fenomena ini disebut juga The Old Hag
Syndrome.
Lantas bagaimana ilmu pengetahuan ilmiah menjelaskan fenomena ini?
Sebuah survei yang dilakukan pada tahun 1992 menyatakan bahwa fenomena
ini adalah sesuatu yang sangat umum dan setiap orang dewasa pasti pernah
mengalaminya, paling tidak sekali setiap dua tahun. Fenomena ini
berkaitan dengan siklus atau tahapan yang kita alami dalam tidur.
Ketika kita sedang tidur maka kita akan menjalani beberapa tahapan
tertentu, yang bisa kita sederhanakan menjadi 2 yaitu REM (Rapid Eye
Movement) dan non REM. Pada saat kita tidur, selama 60-80 menit pertama
kita akan mengalami kondisi non REM, lalu 10-15 menit berikutnya kita
akan mengalami kondisi REM, setelahnya kita akan kembali dalam kondisi
non REM dan siklus ini terus berlangsung hingga kita terbangun.
Pada saat kita berada dalam kondisi non REM maka akan memasuki fase
tidur tenang. Dalam fase ini otak kita memasuki keadaan dimana denyut
jantung tekanan darah dan pernafasan menjadi teratur. Selain itu seluruh
otot tubuh akan mengalami fase relaksasi.
Sedangkan pada fase REM otak kita akan berada pada kondisi dimana
keadaannya mirip dengan keadaan sadar. Mata kita akan bergerak dengan
cepat (inilah kenapa fase ini disebut rapid eye movement), tekanan darah
dan pernafasan yang turun naik. Dalam fase ini sebagian besar mimpi
pada manusia terjadi dan kadang terjadi keadaan dimana mimpi itu menjadi
sangat nyata, seperti saat kita mimpi terjatuh dan seolah-olah kita
benar-benar sedang mengalaminya. Dalam keadaan ini otak kita akan
mematikan kerja dari sebagian otot kita, biasanya disebut REM Atonia.
Dr. Max Hirshkowitz, direktur Sleep Disorders Center di Veterans
Administration Medical Center Houston, mengatakan terkadang otak kita
belum mengakhiri kondisi mimpi atau lumpuh kita pada saat kita
terbangun, umumnya karena kita terbangun saat sedang dalam kondisi REM
Atonia. Hal inilah yang membuat tubuh kita terasa kaku dan mengalami
Sleep Paralysis (ketindihan). Sebenarnya kondisi ini hanya berlangsung
selama beberapa detik, paling lama satu menit, tapi bagi orang yang
mengalami kondisi ini terasa sangat lama.
Florence Cardinal, peneliti yang lain, mengungkapkan bahwa kondisi Sleep
Paralysis biasanya juga di barengi dengan halusinasi. Halusinasi inilah
yang membuat kita merasa ada seseorang atau sesuatu yang seakan-akan
sedang menduduki tubuh kita. Ini dikarenakan memang tubuh kita sedang
mengalami transisi dan sebagian indra kita belum berfungsi dengan
sempurna. Walau terkesan menakutkan tetapi ini adalah sesuatu yang
wajar.
Walau ketindihan ini adalah sesuatu yang memang wajar terjadi pada
setiap manusia, akan tetapi ada beberapa faktor yang menyebabkan
seseorang lebih sering mengalaminya. Faktor-faktor itu antara lain
kelelahan, pola tidur yang tidak teratur, tidur dalam keadaan terlentang
dan konsumsi obat-obatan penenang.
Demikain Artikel tentang Ketindihan, Semoga dapat bermanfaat. Terima Kasih
0 Response to "Fenomena Ketindihan Ilmiah Ataukah Mistis?"
Posting Komentar
Untuk Menghindari SPAM dan Kata-kata Yang Tidak Sopan, Komentar Anda Akan di Moderasi Terlebih Dahulu .Terima Kasih